SAYA MEMPUNYAI MANGSA ( alsofwah.or.id )

Dua sahabat karib
sekaligus dua orang
suami bersepakat bekerja
sama dan saling tolong
menolong dalam dosa
dan kemaksiatan,
pekerjaan keduanya
adalah mengendus dan
memata-matai wanita-
wanita lengah hatinya dan
lemah imannya untuk
selanjutnya menyeretnya
dalam kubangan lumpur
perbuatan keji, jika si karib
mendapatkan mangsa
maka dia akan
mengopernya kepada
sohibnnya setelah dia
menuntaskan keinginan
setan pada mangsa
tersebut dan selanjutnya
sohib ini akan meneguk
sisa minuman setan dari
karibnya dan begitu
sebaliknya.
Dalam suatu kesempatan
salah seorang dari dua
sahabat ini berhasil
menjerat seorang wanita
ke dalam jaring perangkap
nafsunya, setelah
berbasa-basi, berbicara ke
sana ke mari, ngobrol
ngalor ngidul, akhirnya
dua orang yang sedang
dikipasi oleh setan ini
sepakat untuk bertemu,
waktu telah dirancang,
pada hari anu jam ini,
tidak lupa tempat
disiapkan, di tempat
begini, semuanya matang
dan rapi tertata dan
terencana.
Demi memuluskan
perbuatan setan sahabat
ini meminta istrinya
pulang ke rumah orang
tuanya dengan alasan
pekerjaan kantor yang
memaksanya bekerja
ekstra waktu sehingga dia
akan pulang larut malam,
dia tidak ingin istrinya
kesepian menunggunya,
itulah alasan yang
dikatakannya kepada
istrinya. Istrinya manut
dan nurut, dia tidak
mengerti kalau suaminya
memiliki hasrat
menunaikan hajat setan
pada wanita lain.
Pada waktu hari anu,
waktu ini dan tempat
begini nampak sepasang
anak manusia yang
sedang terbius rayuan
setan yang sepintas manis
akan tetapi ia adalah racun
yang berbisa, dua orang
berlainan jenis ini akhirnya
sepakat untuk
melanjutkan dosa ke level
yang lebih tinggi, si laki-
laki hidung belang ini
menawarkan sebuah
tempat aman lagi
nyaman, rumahnya, dan
si wanita hanya
membuntut di
belakangnya ketika dia
beranjak ke mobil untuk
selanjutnya melaju ke
tempat yang telah
disiapkan.
Tiba di rumah, wanita
meminta laki-laki untuk
keluar membeli sesuatu
sementara dirinya akan
mempersiapkan diri.
Tetapi manusia berencana
dan yang menentukan
keberhasilannya bukan
dia, ada dzat Maha Kuasa
yang kehendakNya di atas
kehendak siapa pun, Dia
mengatur sesuatu sesuai
dengan hikmahNya.
Sepulang membeli
pesanan pasangannya,
laki-laki ini dicegat oleh pak
polisi karena melanggar
rambu lalu lintas, dia
digelandang ke kantor
polisi untuk
menyelesaikan perkara.
Naas bagi dia, proses
perkaranya berlarut-larut,
dia sangat cemas, dia
meminta waktu sesaat
kepada polisi untuk
menghubungi seseorang,
di sudut kantor dengan
HP dia berbicara kepada
seseorang.
“Tolong … saya
mempunyai mangsa di
rumah …aku sedang ada
urusan begini begini di
tempat ini dan ini, aku
khawatir terbongkar,
istriku bisa tahu, tetangga
bisa curiga, tolong
sesegera mungkin kamu
ke rumah, gantikan aku,
setelah kamu
memangsanya pulangkan
dia, biar lain waktu
giliranku.”
Sahabat yang baik
membantu kesulitan
sohibnya, dia yang juga
hidung belang tanpa
menunggu ini itu
langsung meluncur ke
rumah kawannya, tetapi
apa yang dia dapatkan?
Apa yang dia lihat setelah
pintu rumah terbuka?
Ternyata wanita yang
dimaksud oleh karibnya,
yang sedang berada di
rumahnya malam itu,
yang menjadi mangsa
karibnya adalah istrinya.
Sebuah martil besar
menghantam kepalannya
dan dia berteriak, “Talak
seribu kali.” (Dari Fatayat
wa Dzi`ab la Tarham,
Khalid Abu Shalih).
Membaca kisah ini penulis
teringat hadits yang
diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dari Abu
Umamah berkata,
seorang anak muda
datang kepada Nabi saw,
dia berkata, “Ya Rasulullah,
izinkanlah aku berzina.”
Maka orang-orang
berkumpul di
sekelilingnya, mereka
menghardiknya, mereka
berkata, “Diamlah kamu,
diamlah kamu.” Nabi saw
bersabda, “Dekatkanlah
dia ke mari.” Maka anak
muda itu didekatkan, Nabi
saw bersabda,
“Duduklah.” Anak muda
tersebut duduk. Nabi
bertanya, “Apakah kamu
menyukai zina untuk
ibumu?” Dia menjawab,
“Tidak demi Allah, aku
korbankan diriku
untukmu.” Nabi bersabda,
“Orang-orang juga tidak
menyukainya untuk ibu
mereka.” Nabi bertanya,
“Apakah kamu menyukai
zina untuk putrimu?” Dia
menjawab, “Tidak demi
Allah, aku korbankan
diriku untukmu.” Nabi
bersabda, “Orang-orang
juga tidak menyukainya
untuk putri mereka.” Nabi
bertanya, “Apakah kamu
menyukai zina untuk
saudara perempuanmu?”
Dia menjawab, “Tidak
demi Allah, aku korbankan
diriku untukmu.” Nabi
bersabda, “Orang-orang
juga tidak menyukainya
untuk saudara perempuan
mereka.” Nabi bertanya,
“Apakah kamu menyukai
zina untuk bibimu dari
bapakmu?” Dia
menjawab, “Tidak demi
Allah, aku korbankan
diriku untukmu.” Nabi
bersabda, “Orang-orang
juga tidak menyukainya
untuk bibi dari bapak
mereka.” Nabi bertanya,
“Apakah kamu menyukai
zina untuk bibi dari
ibumu?” Dia menjawab,
“Tidak demi Allah, aku
korbankan diriku
untukmu.” Nabi bersabda,
“Orang-orang juga tidak
menyukainya untuk bibi
dari ibu mereka.” Lalu
Nabi saw meletakkan
tanganya di atasnya
sambil bersabda, “Ya
Allah, ampunilah dosanya,
bersihkanlah hatinya dan
jagalah kehormatannya.”
Dia berkata, “Setelah itu
anak muda tersebut tidak
melirik kepada apa pun.”
Ucapan Nabi saw,
“Apakah kamu menyukai
zina untuk ibumu?”
Sebuah isyarat dari beliau
bahwa jika kamu berzina
maka bisa jadi kamu
berzina dengan ibu
seseorang dan
selanjutnya perbuatanmu
akan berbalas dengan
dizinahinya ibumu sendiri
oleh orang lain, pada saat
itu kamu tidak akan rela.
Jagalah dirimu niscaya
keluargamu juga terjaga
Jauhilah perkara yang
tidak patut bagi seorang
muslim
Zina itu adalah hutang, jika
kamu berhutang maka
Kamu pasti akan
membayarnya dari
keluargamu
Siapa berzina pada suatu
kaum dengan dua ribu
dirham
Niscaya akan terjadi zina
pada keluarganya dengan
gratis.
(Izzudin Karimi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H

BELAJAR EKG MUDAH