Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2009

panduan ibadah qurban 1

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, Maka shalatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah hewan.” (Qs. Al Kautsar: 2) Syaikh Abdullah Alu Bassaam mengatakan, “Sebagian ulama ahli tafsir mengatakan; yang dimaksud dengan menyembelih hewan adalah menyembelih hewan qurban setelah shalat Ied.” Pendapat ini dinukil dari Qatadah, Atha’ dan Ikrimah (Taisirul ‘Allaam, 534, Taudhihul Ahkaam IV/450, & Shahih Fiqih Sunnah II/366). Dalam istilah ilmu fiqih hewan qurban biasa disebut dengan nama Al Udh-hiyah yang bentuk jamaknya Al Adhaahi (dengan huruf ha’ tipis). Pengertian Udh-hiyah Udh-hiyah adalah hewan ternak yang disembelih pada hari Iedul Adha dan hari Tasyriq dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah karena datangnya hari raya tersebut (lihat Al Wajiz, 405 dan Shahih Fiqih Sunnah II/366) Keutamaan Qurban Menyembelih qurban termasuk amal salih yang paling utama. ‘Aisyah radhiyallahu’anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah anak Adam melakukan su

DIANTARA KECERDASAN IBNU ABBAS

Utusan Kaisar Romawi datang kepada Amirul Mukminin Muawiyah bin Abu Sufyan dengan membawa surat yang isinya adalah, “Katakan kepadaku, - Apa yang tidak mempunyai kiblat? - Siapa yang tidak berayah? - Siapa yang tidak memiliki keluarga? - Siapa yang kuburannya berjalan bersamanya? - Apa itu tiga hal yang tidak diciptakan dalam rahim? - Apa itu sesuatu? - Apa itu setengah sesuatu? - Apa itu bukan sesuatu? - Kirimkan untukku di botol ini benih dari segala sesuatu.” Muawiyah mengirimkan surat itu kepada Ibnu Abbas, fakih terbesar di masa itu untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. Ibnu Abbas menjawab, - Yang tidak mempunyai kiblat adalah Ka'bah. - Orang yang tidak berayah adalah Isa bin Maryam. - Orang yang tidak memiliki keluarga adalah Adam. - Orang yang kuburnya berjalan bersamanya adalah Yunus. - Adapun tiga hal yang tidak diciptakan dalam rahim adalah domba Ibrahim, unta betina Shalih dan ular Musa. - Sesuatu adalah laki-laki berakal yang menggunakan akalnya. - Setengah se

Begini Al Bukhori Mendapatkan Ilmu ( alsofwah.or.id)

Imam al-Bukhari, Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Bardizbah al-Ju’fi dengan wala`, penulis ash-Shahih, at-Tarikh, al-Adab al- Mufrad dan lainnya. Lahir tahun 194 H dan wafat tahun 256 H. Di antara syaikh al-Bukhari adalah Imam Ahmad bin Hanbal, Ali bin al- Madini, al-Humaidi dan ulama-ulama dari tingkatan mereka. Di antara murid-muridnya adalah Muslim, at- Tirmidzi, an-Nasa`i dan al-Firabri, rawi Shahih al-Bukhari dari al-Bukhari. Muslim mana yang tidak mengenalnya, jasa besarnya bagi kaum muslimin diakui oleh semua kalangan, kitab ash- Shahih yang memuat hadits-hadits shahih dari Rasulullah saw diterima oleh umat tanpa perdebatan, bahkan para ulama menyatakan bahwa ia adalah kitab tershahih setelah kibullah. Namun jasa besar al-Bukhari ini tidak lahir semudah membalik tangan, tidak segampang orang berkata simsalabim. Jasa besar ini menetas melalui perjuangan panjang, usaha melelahkan, semangat baja, pengorbanan yang berat, kecermatan yang tinggi dan kepandaian yang tajam. Dan sebel

WARISANKU HANYA SATU DINAR

Benar, hanya satu dinar, sepintas tidak ada yang unik atau aneh, namun tahukah Anda berapa harta peninggalan mayit? Ternyata enam ratus dinar, bagaimana seorang ahli waris hanya mendapatkan satu dinar saja dari enam ratus? Jangankan Anda, orang sekelas Abdul Malik bin Marwan, khalifah Umawi di zamannya, juga tidak mudeng,tidak mengerti. Seorang wanita datang kepada Abdul Malik bin Marwan dan berkata, “Wahai Amirul Mukminin, saudaraku wafat dan dia meninggalkan enam ratus dinar, namun aku hanya mendapatkan warisannya satu dinar saja.” Abdul Malik tidak menjawab, dia meminta agar asy- Sya’bi, Amir bin Syarahil, seorang tabiin besar, dihadirkan. Asy-Sya’bi menjelaskan, “Mayit wafat sementara ahli warisnya adalah dua anak perempuan, ibu, istri, dua belas orang saudara laki- laki dan seorang saudara perempuan. Bagian dua anak perempuan adalah dua pertiga, empat ratus. Bagian ibu adalah seperenam, seratus. Bagian istri adalah seperdelapan, tujuh puluh lima. Sedangkan saudara- saudaranya baik

DAN KOIN ITU TERTELAN

Jumat, 23 Oktober 09 Pernakah Anda mengalami saat-saat yang sangat sulit dalam hidup, di mana bekal uang Anda hanya tinggal satu- satunya sementara Anda dihadapkan kepada dua kebutuhan yang sama-sama penting, jika kebutuhan pertama ditunaikan maka kebutuhan kedua harus direlakan, sebaliknya jika kebutuhan yang kedua dutunaikan maka yang pertama harus dilupakan? Tidak sampai pada batas ini saja, bekal yang sudah pas- pasan itu, yang sejatinya bisa menutupi salah satu dari kedua hajat penting itu, justru hilang oleh kekonyolan diri sendiri. Inilah yang dialami oleh seorang Muhammad bin Thahir al-Maqdisi, seorang hafizh muhaddits, lahir di Baitul Maqdis tahun 448 H dan wafat tahun 507 H, di negeri orang demi menuntut ilmu dengan bekal minim dan hidup serba kekurangan, namun lezatnya ilmu dan manisnya hadits mengalahkan semua itu, sampai suatu ketika bekalnya benar-benar pamungkas, tinggal satu koin dirham, jumlah yang hanya cukup untuk makan atau membeli kertas untuk menulis ilmu, pilihan