BABAK BELUR LAGI (alsofwah.or.id)

Ibnu Ishaq berkata,
Nafi’ mantan
hamba sahaya
Abdullah bin Umar
menyampaikan
kepadaku dari Ibnu
Umar, dia berkata,
manakala bapakku
Umar masuk Islam,
dia berkata, “Siapa
orang Quraisy yang
paling cepat menukil
pembicaraan?”

Maka seseorang
menjawabnya,
“Jamil bin Ma’mar
al-Jumahi.” Maka
Umar pergi
menemuinya.
Abdullah bin Umar
berkata, maka aku
berangkat mengikuti
jejaknya, aku ingin
melihat apa yang
hendak
dilakukannya, saat
itu aku masih anak-
anak namun aku
sudah mengerti apa
yang aku lihat. Umar
bertemu Jamil, dia
berkata kepadanya,
“Tahukah kamu
wahai Jamil bahwa
aku telah masuk
Islam dan aku telah
mengikuti agama
Muhammad?” Demi
Allah Jamil tidak
menjawab apapun,
dia langsung
menyeret kainnya,
Umar mengikutinya
dan aku pun
mengikuti bapakku,
sampai Jamil berdiri
di pintu masjid, dia
berteriak dengan
suaranya yang
lantang, “Wahai
orang-orang Qurasiy
–pada saat itu
mereka sedang
duduk di sekita
Ka’bah- ketahuilah
bahwa Umar bin al-
Khatthab telah
menjadi shabi`.”
Umar menimpalinya,
“Dia dusta, akan
tetapi aku telah
masuk Islam, aku
bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan
yang haq selain Allah
dan bahwa
Muhammad adalah
utusan dan
hambaNya.”
Maka orang-orang
Quraisy bangkit
menyerbunya, Umar
melawan mereka
dan mereka pun
melawan Umar
sampai matahari
berada di atas
kepala. Umar lelah
dan dia duduk,
namun mereka
berdiri di atas
kepalanya, dia
berkata, “Lakukan
apa yang ingin kalian
lakukan, saya
bersumpah dengan
nama Allah,
seandainya jumlah
kami mencapai tiga
ratus orang niscaya
kami
meninggalkannya
untuk kalian atau
kalian
meninggalkannya
untuk kami.”
Ibnu Umar berkata,
manakala mereka
sedang demikian
tiba-tiba hadir
seorang laki-laki
berumur dari
Quraisy, dia
memakai jubah
katun bergaris dan
baju ghamis yang
berhias, sehingga dia
berdiri di depannya,
maka dia berkata,
“Ada apa dengan
kalian?” Mereka
menjawab, “Umar
telah menjadi
shabi`.” Dia berkata,
“Lalu apa urusan
kalian? Seorang laki-
laki memilih suatu
perkara untuk
dirinya, lalu apa mau
kalian? Apakah
kalian mengira
bahwa Bani Adi bin
Kaab akan
menyerahkan kawan
mereka ini begitu
saja? Biarkan dia
pergi.” Ibnu Umar
berkata, “Demi
Allah, seolah-olah
mereka adalah
pakaian yang dicabut
darinya.” Ibnu Umar
berkata, lalu aku
bertanya kepada
bapakku setelah dia
berhijrah ke
Madinah, “Bapakku,
siapa laki-laki yang
menghardik mereka
darimu di Makkah
manakala engkau
masuk Islam dan
mereka
mengeroyokmu?”
Maka dia berkata,
“Anakku, dia adalah
al-Ash bin Wa`il as-
Sahmi.”
Ibnu Hisyam berkata,
sebagian ahli ilmu
menyampaikan
kepadaku bahwa
Ibnu Umar berkata,
“Wahai bapakku,
siapa laki-laki yang
menghardik mereka
darimu di Makkah
pada saat engkau
masuk Islam
sedangkan mereka
mengeroyokmu,
semoga Allah
membalasnya
dengan kebaikan?”
Dia menjawab,
“Anakku, dia adalah
al-Ash bin W`ail as-
Sahmi, semoga Allah
tidak membalasnya
dengan
kebaikan.” (Izzudin
Karimi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H

BELAJAR EKG MUDAH