APAKAH KAMU GILA? alsofwah.or.id

Pada suatu malamyang gelap, Umar bin Abdul Aziz masuk ke sebuah mesjid. Ia melewati seseorang
yang tidur hingga ia tersandung olehnya. Orang tersebut bangun dan melihat ke atas seraya berkata: “Apakah kamu gila?”.
Sang khalifah, Umar bin Abdul Aziz menjawab: “Tidak”. Lalu datanglah para
pengawal khalifah hendak memukul laki-laki tersebut, namun sang khalifah berkata: “Tahan, tidak ada apa-apa, ia hanya bertanya apakah aku gila, dan aku jawab, ‘Tidak.” Umar bin Abdul Aziz
mempunyai putra dari Fatimah, putranya bermain- main bersama anak- anak, seorang anak melukai kepalanya, maka orang-orang membawa putra Umar dan anak yang melukainya kepada Fatimah, Umar yang sedang berada di rumahnya yang lain mendengar kegaduhan, maka dia keluar. Seorang
wanita datang, dia berkata, “Ini adalah anakku, dia anak yatim.” Umar bertanya, “Apakah dia  mendapatkan jatah pemberian negara?” Dia menjawab, “Belum.” Maka Umar berkata, “Tulislah namanya dalam deretan anaka-anak.” Maka Fatimah berkata, “Semoga Allah melakukan terhadapnya dan melakukan, jika dia tidak melukai anakku untuk kedua kalinya.” Maka Umar berkata, “Kalian menakut- nakutinya.” Suatu hari Umar bin Abdul Aziz sangat marah kepada seseorang, maka Umar
memerintahkan agar orang tersebut ditangkap lalu diikat, tukang cambuk sudah hadir, maka Umar berkata, “Biarkan dia pergi.” Kemudian dia berkata, “Kalau aku sedang tidak marah niscaya aku
sudah menghukummu.” Umar membaca firman Allah Ta'ala, “Dan orang-orang yang menahan amarah danmemaafkan manusia.” (Ali Imran: 134). Suatu hari Umar bin Abdul Aziz hendak istirahat  siang, seorang laki-laki menghadangnya, dia memegang gulungan kertas, orang-orang mengira bahwa laki- laki ini ingin menemui Amirul Mukminin, laki-laki itu khawatir mereka akan menghalang- halanginya, maka dia melemparkan kertas, Umar menoleh maka gulungan kertas itu
mengenai wajahnya dan melukainya. Darah menetes dari wajahnya sementara dia berdiri di bawah
terik matahari, dia tidak meninggalkan tempat, dia membaca kertas lalu memerintahkan agar keperluan laki-laki ini ditunaikan dan diadibiarkan pergi. Seorang laki-laki mencaci Umar, Umar
tidak menjawabnya, maka dia ditanya, “Mengapa engkau tidak menjawab.” Umar menjawab,
“Orang yang bertakwa ituterkendali.” Seorang laki-laki berdiri di depan Umar bin Abdul Aziz yang
sedang berkhutbah, laki-laki itu berkata kepadanya, “Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang-orang fasik.” Maka Umar menjawab, “Dari mana kamu tahu? Kamu sendiri telah bersaksi dengan kepalsuan, maka kesaksianmu tidak diterima.” Seorang laki-laki berdiri kepada Umar
bin Abdul Aziz pada saat dia di atas mimbar, laki-laki ini mencacinya dan membuat Umar marah, maka Umar berkata kepadanya, “Wahai bapak, kamu ingin agar setan mendorongku untuk melakukan
dengan kekuatan kekuasaan terhadapmu hari ini sesuatu yang kelak kamu akan melakukan hal sama
terhadapku. Pergilah semoga Allah mengampunimu.” Diriwayatkan bahwa seorang anak laki-laki Umar bin Abdul Aziz pulang dengan menangis, Umar bertanya kepadanya, “Mengapa kamu
menangis?” Dia menjawab, “Fulan hamba sahayamemukulku.” Maka fulan dihadirkan, Umar bertanya kepadanya, “Apakah kamu memukulnya?” Dia menjawab, “Ya.” Umar berkata, “Pergilah, kalau aku menghukum seseorang karena kejujurannya niscaya aku menghukummu. Pergilah.” Wallahu a’lam. (Izzudin Karimi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H

BELAJAR EKG MUDAH